Minggu, 03 Oktober 2010

HMI

Loe Tau HMI ngga....???
Hai,teman teman semua...!!
Selamat menjadi mahasiswa ya..!Gue pingin berbagi cerita nich buat temen temen semua.Tapi sebelumnya teman teman tau engga HMI itu apa?pasti di antara teman teman sudah ada yang tau HMI kan,entah itu dari media bagi yang sering nonton TV,atau dari saudaranya,atau juga dari temen temannya.alnya HMI merupakan Organisasi Mahasiswa besar yang tentunya banyak di kenal orang.Tapi bagi temen temen yang belum tau HMI,atau bagi temen temen yang sudah kenal tapi belum tahu banyak tentang HMI,skarang gue disini pengen bercerita tentang HMI buat teman teman semua.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan Organisasi mahasiswa yang terbesar dan tertua di Indonesia yang masih eksis sampai sekarang.ia sekarang sudah berumur 63 tahun loh...!berdiri tepatnya tanggal 14 Rabiul Awal 1366H,bertepatan dengan 5 February 1947 M.
Berdirinya HMI ini di prakarsai oleh Lafran pane,seorang mahasiswa STI(Sekolah Tinggi Islam)yang kini menjadi UII(Universitas Islam Indonesia)yang pada waktu itu masih duduk di tingkat 1,seseorang yang terkenal; dengan semangat dan keteguhan hatinya.Ada beberapa yang melatarbelakangi berdirinya HMI,yaitu situasi Dunia Internasional,Situasi NKRI,Kondisi Mikrobiologis Umat Islam di Indonesia,dan Kondisi Perguruan Tinggi dan Dunia Kemahasiswaan.
Pertama situasi Dunia Internasional.Berbagai argumen telah di ungkapkan sebab sebab kemunduran umat islam.Tetapi haya satu hal yang mendekati kebenaran,yaitu bahwa kemunduran umat Islam di awali dengan kemunduran berfikir,bahkan samasekali menutup kesempatan untuk berfikir.Yang jelas ketika umat Islam terlena dengan kebesaran dan keagungan masa lalu maka pada saat itu pula kemunduran menghinggapi kita.Akibat dari keterbelakangan umat Islam,maka muncul gerakan pembaharuan yang berusaha yang berusaha mengembalikan Islam kepada totalitas ajaran yang sumbernya mayoritas dari timur tengah yang juga mempengaruhi keislaman di Indonesia,seperti di Turki(1720) Mesir(1807).
Kedua, ituasi NKRI. Impralisme Barat selama kurang lebih 350 tahun membawa paling tidak 2 (dua) hal: Penjajahan implikasinya, dan Peradaban Barat dengan ciri sekulerisme dan liberalisme. Setelah melalui perjuangan secara terus menerus dan rahmat Allah SWT maka pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia mengumandangkan kemerdekaannya.
Ketiga, Kondisi Ummat Islam di Indonesia. Kondisi Ummat Islam sebelum berdirinya HMI dapat dikatagorikan lmenjadi 4 golongan, yaitu: Pertama, Sebagian besar yang melakukan ajaran Islam itu hanya sebagai kewajiban yang diadatkan seperti acara perkawinan, kematian serta kelahiran. Kedua, Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang mengenal dan mempraktekkan ajaran Islam sesuai yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Ketiga, Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang terpengaruh oleh mekanisme yang menyebabkan mereka berpendirian bahwa hidup ini adalah akhirat saja. Keempat, Golongan kecil yang mencoba menyesuaikan diri dengan kemajuan jamanm selaras dengan kemajuan jaman, selaras dengan wujud dan hakiakatdan hakikat agama Islam. Mereka berusaha supaya agama Islam itu benar – benar dapat dipraktekkan dalam masyarakat Indonesia.
Keempat, Kondisi Perguruan Tinggi dan Dunia Kemahasiswaan. Ada dua faktor yang yang sangat dominan yang mewarnai Perguruan Tinggi (PT) dan dunia kemahasiswaan sebelum HMI berdiri. Pertama, sistem yang diterapkan dalam dunia pendidikan umumnya PT khususnya adalah sistem pendidikan Barat, yang mengerahkan kepada sekulerisme yang”mengandalkan agama di setiap aspek kehidupan manusia”. Kedua, adanya Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) dan Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) di Surakarta dimana kedua Organisasi Ini dibawah pengaruh Komunis.
Bergabungnya dua faham ini (Sekuler dan Komunis), melanda dunia PT dan Kemahasiswaan, menyebabkan timbulnya “Krisis Keseimbangan”.
HMI juga telah melewati beberapa fase sejarah bangsa Indonesia sejak pertama kelahirannya.
Pertama, Fase Perjuangan Bersenjata ( 1947 – 1949 ). Seiring dengan tujuan HMI yang digariskan sejak awal berdirinya, HMI terjun ke gelegaran pertempuran melawan agresi yang dilakukan oleh Belanda, membantu Pemerintah, baik langsung memegang senjata bedil dan bambu runcing, sebagai staff, penerangan penghubung.
Kedua, Fase Pertumbuhan dan Perkembangan HMI ( 1950 – 1963 ). Selama para kader Hmi banyak yang terjun ke gelenggangan pertempuran melaean pihak – pihak agresor, selama itu pembinaan oraganisasi terabaikan. Maka dengan adanya penyerahan kedaulatan Rakyat tanggal 27 Desember 1949, Mahasiswa yang berniat untuk melanjutkan kuliahnya bermunculan di Yogyakarta. Sejak tahun 1950 dilaksanakanlah tugas-tugas konsolidasi internal organisasi. Didasari bahwa konsolidasi adalah masalah besar sepanjang masa. Bulan Juli 1951 PB HMI dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta. Ketiga, fase Tantangan ( 1946 – 1965 ). Dendam sejarah PKI kepada HMI merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi HMI. Serelah agitasi-agitasinya berhasil membubarkan Masyumi dan GPII, PKI dan simpatisannya dalam segala aksi-aksinya, Mulaidari hasutan fitnah, propaganda hingga aksi-aksi rill berupa penculikan, dsb.
Keempat, fase kebangkitan HMI ( 1966-19680). HMI sebagai sumber insani bangsa turut menumbangkan Orde Lama yang sarat dengan totalitarisme. Usaha-usaha itu tampak antara lain HMI melalui Wakil Ketua PB Mar’ie Muhammad memprakasai kesatuan Aksi Mhasiswa Indonesia (KAMI) 25 Oktober 1965 yang bertugas antara lain : 1) Mengamankan Pancasila. 2 )Memperkuat bantuan kepada ABRI salam penumpasan Gestapu/ PKI sampai ke akr-akarnya. Puncak aksi KAMI tejadi pada tanggal 10 Januari 1966 yang mengumandangkan tuntutan rakyat dalam bentuk TRITURA (Tri Tuntutan Rakyat)
Kelima, fase Pembangunan (1968-1970). Setelah tumbangnya Orde lama, HMI pun turut pula memberikan sumbangsih serta partisipasinya dalam era awal pembanguanan, baik melalui anggota maupun yang lelah menjadi Alumni HMI.
Keenam, fase pergolakan dan Pembaharuan Pemikiran ( 1970 – 1998). Disebutkan bahwa fase pergolakan pemikiran ini muncul pada tahun 1970, tetapi gejala-gejalanya telah nampak pada tahun 1968. Namun klimaksnya memang terjadi pada tahun 1970 dimana secara relatif masalah – masalah intern organisasi yang rutin telah terselesaikan. Sementara di sisi lain persoalan ekstren muncul menghadang dengan segudang problema. Pada masa itu, Nercholis Madjid menyampaikan ide pemabaharuan didalam pemikiran islam dan masalah intregitas ummat.
Ketujuh, fase Reformasi (1998-1999). Secara historis sejak tahun 1995 HMI mulai melaksanakan gerakan reformasi dengan menyampaikan pandangan, gagasan dan kritik terhadap pemerintahan. Gerakan koreksi pemerintahan pertama disampaikan pada jaman kongres XX HMI tanggal 21 Januari 1995. Kondisi rezim orde baru yang otoriter diperbubuk oleh badai krisis moneter yang melanda Indonesia, membuat HMI harus kembali turun kejalan bersama elemen-elemen Mahasiswa di kampus-kampus.
Setelah 63 tahun berdiri, HMI telah tersebar di berbagai perguruan tinggi di daerah-daerah dipenjuru nusantara. Sebagai organisasi tertua yang masih hidup sampai saat ini, HMI banyak makan asam garam kehidupan kebangsaan. Berbagai lintsan sejarah dan Orde Baru Pemerintahan telah dilewatinya. Kini, HMI telah beralih kemasa kita. Generasi sepreti andalah yang akan menenetukan ke mana arah langkah HMI selanjutnya. Banyak misi Mulia HMI yang belum tuntas di realisasikan. Oleh karena, kami tunggu sumbangsih anda. Jayalah HMI, jayalah pemuda, jayalah Indonesia !!!

Kamis, 26 Agustus 2010

MY PROFIL


ME AND MY FRIENDS

BEM STKIP SUBANG


Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
STKIP SUBANG 2010



Sejarah Dinamika Perjuangan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Subang
Berbicara sejarah dinamika perjuangan BEM STKIP Subang, maka akan sangat berkaitan sekali dengan kondisi internal kampus STKIP Subang itu sendiri dan kondisi eksternal kampus baik pergerakan mahasiswa subang atau organisasi kepemudaan lainya maupun perkembangan pemerintahan kabupaten subang.
Maka dari itu disini perlu kiranya untuk merumuskan kerangka sejarah dinamika perjuangan BEM STKIP Subang yang dalam gerakannya yang khas dalam merwarnai baik kehidupan kampus STKIP Subang sendiri dan kampus se-wilayah kabupaten subang maupun mewarnai perkembangan kabupaten subang hingga saat ini.
Kerangka sejarah dinamika perjuangan BEM STKIP Subang :
  1. Fase pembentukan BEM STKIP Subang (2003-2005)
  2. Fase perkembangan (2005-2006)
3. Fase perlawanan (2006-2007)
4. Fase perkaderan (2007-2008)
5. Fase Reinkarnasi (2008- …)
  1. Fase pembentukan BEM STKIP Subang (2003-2005)
1.1 Fase senat atau BEM STIKIP Sdr Apih
Pada dasrnya BEM atau Badan Eksekutif Mahasisiwa STKIP Subang itu dalam kerangka masa ke masa pembentukannya yakni tidak terlepas dari adanya partisipasi dan uluran tangan dari beberapa elemen Mahaisiswa/I yang di kategoreikan sebagai high social atau kaum sosialis, karena di Kabupaten Subang ini belum ada yang mampu memberikan kontribusi financial terhadap kaum tersebut, sehingga pembentukan BEM itu sendiri khususnya di Kampus STKIP Subang ini secara main of sense nya ialah tidak di latar belakangi dengan yang namanya nominal atau sense of money dan begitupun dalam kegiatannya, yang walaupun secara preograte dan golongan itu sangat memerlukannya dan memang untuk mendapatkan hal tersebut itu membutuhkan suatu perjuangan yang begitu deras dari arus yang ada. Dan hal tersebut di atas itu tidak melapukan cita – cita Mahasiswa dalam membangun sebuah wadah formil kemahasiswaan intern kampus. Sehingga, Pada periode 2002 – 2003 terbentuklah sebuah wadah formil tersebut di atas yakni dengan di pelopori oleh aktivis kampus sekaligus ketua Senat atau ketua BEM STKIP Subang ini dan bisa di kategorikan sebagai Senat atau BEM pertama di kampus STKIP Subang ini yang pada periode tersebut itu ketua BEM nya ialah Sdr. Apih. Yang mana beliau itu memiliki banyak dimensi dalam perjalanan karirnya karena beliau itu bekerja sambil kuliah atau belajar dan itu tidak menyurutkannya untuk memberikan torehan tinta emas di kampusnya sehingga beliau memilih lebih aktif di kampus bahkan sampai pernah tidur di kampus tapi bukan karena beliau itu tuna wisma atau kekurangan tapi itu adalah sebagai salah satu ekspresi kecintaan beliau terhadap kehidupan kampus. Aktifitas beliau dalam tatanan kehidupan kampus itu cukup dominan karena pada masa tersebut adalah masa orientasi dari sebuah perguruan tinggi di kabupaten subang ini yang membidangi Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Sehingga pada masanya cukup mendukung dalam pengembangan segala kreatifitasnya dalam mempublikasikan kampus sehingga tujuan kampus STKIP Subang yang populis itu terealisasi dan memang pada esensinya itu di jadikan sebagai icon center bagi terwujudnya kampus yang yang terus populis dari masa ke masa.




       Loe Tau HMI ngga....???
Hai,teman teman semua...!!
Selamat menjadi mahasiswa ya..!Gue  pingin berbagi cerita nich buat temen temen semua.Tapi sebelumnya teman teman tau engga HMI itu apa?pasti di antara teman teman sudah ada yang tau HMI kan,entah itu dari media bagi yang  sering nonton TV,atau dari saudaranya,atau juga  dari temen temannya.alnya HMI merupakan Organisasi Mahasiswa besar                                        yang tentunya banyak di kenal orang.Tapi bagi temen temen yang belum tau HMI,atau bagi temen temen yang sudah kenal tapi belum tahu banyak tentang HMI,skarang  gue disini pengen bercerita tentang  HMI buat teman teman semua.
            Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan Organisasi mahasiswa yang terbesar dan  tertua di Indonesia yang masih eksis sampai sekarang.ia sekarang sudah berumur 63 tahun loh...!berdiri tepatnya tanggal 14 Rabiul Awal 1366H,bertepatan dengan 5 February 1947 M.
            Berdirinya HMI ini di prakarsai oleh Lafran pane,seorang mahasiswa STI(Sekolah Tinggi Islam)yang kini menjadi UII(Universitas Islam Indonesia)yang pada waktu itu masih duduk di tingkat 1,seseorang yang terkenal; dengan semangat dan keteguhan hatinya.Ada beberapa yang melatarbelakangi berdirinya HMI,yaitu situasi Dunia Internasional,Situasi NKRI,Kondisi Mikrobiologis Umat Islam di Indonesia,dan Kondisi Perguruan Tinggi dan Dunia Kemahasiswaan.
Pertama situasi Dunia Internasional.Berbagai argumen telah di ungkapkan sebab sebab kemunduran umat islam.Tetapi haya satu hal yang mendekati kebenaran,yaitu bahwa kemunduran umat Islam di awali dengan kemunduran berfikir,bahkan samasekali menutup kesempatan untuk berfikir.Yang jelas ketika umat Islam terlena dengan kebesaran  dan keagungan masa lalu maka  pada saat itu pula kemunduran menghinggapi kita.Akibat dari keterbelakangan umat Islam,maka muncul gerakan  pembaharuan  yang berusaha yang berusaha mengembalikan Islam kepada totalitas ajaran yang  sumbernya mayoritas dari timur tengah yang juga mempengaruhi keislaman di Indonesia,seperti di Turki(1720) Mesir(1807).
Kedua, ituasi NKRI. Impralisme Barat selama kurang lebih 350 tahun membawa paling tidak 2 (dua) hal: Penjajahan implikasinya, dan Peradaban Barat dengan ciri sekulerisme dan liberalisme. Setelah melalui perjuangan secara terus menerus dan rahmat Allah SWT maka pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia mengumandangkan kemerdekaannya.
Ketiga, Kondisi Ummat Islam di Indonesia. Kondisi Ummat Islam sebelum berdirinya HMI dapat dikatagorikan lmenjadi 4 golongan, yaitu: Pertama, Sebagian besar yang melakukan ajaran Islam itu hanya sebagai kewajiban yang diadatkan seperti acara perkawinan, kematian serta kelahiran. Kedua, Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang mengenal dan mempraktekkan ajaran Islam sesuai yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Ketiga, Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang terpengaruh oleh mekanisme yang menyebabkan mereka berpendirian bahwa hidup ini adalah akhirat saja. Keempat, Golongan kecil yang mencoba menyesuaikan diri dengan kemajuan jamanm selaras dengan kemajuan jaman, selaras dengan wujud dan hakiakatdan hakikat agama Islam. Mereka berusaha supaya agama Islam itu benar – benar dapat dipraktekkan dalam masyarakat Indonesia.
Keempat, Kondisi Perguruan Tinggi dan Dunia Kemahasiswaan. Ada dua faktor yang yang sangat dominan yang mewarnai Perguruan Tinggi (PT) dan dunia kemahasiswaan sebelum HMI berdiri. Pertama, sistem yang diterapkan dalam dunia pendidikan umumnya PT khususnya adalah sistem pendidikan Barat, yang mengerahkan kepada sekulerisme yang”mengandalkan agama di setiap aspek kehidupan manusia”. Kedua, adanya Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) dan Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) di Surakarta dimana kedua Organisasi Ini dibawah pengaruh Komunis.
Bergabungnya dua faham ini (Sekuler dan Komunis), melanda dunia PT dan Kemahasiswaan, menyebabkan timbulnya “Krisis Keseimbangan”.
HMI juga telah melewati beberapa fase sejarah bangsa Indonesia sejak pertama kelahirannya.
Pertama, Fase Perjuangan Bersenjata ( 1947 – 1949 ). Seiring dengan tujuan HMI yang digariskan sejak awal berdirinya, HMI terjun ke gelegaran pertempuran melawan agresi yang dilakukan oleh Belanda, membantu Pemerintah, baik langsung memegang senjata bedil dan bambu runcing, sebagai staff, penerangan penghubung.
Kedua, Fase Pertumbuhan dan Perkembangan HMI ( 1950 – 1963 ). Selama para kader Hmi banyak yang terjun ke gelenggangan pertempuran melaean pihak – pihak agresor, selama itu pembinaan oraganisasi terabaikan. Maka dengan adanya penyerahan kedaulatan Rakyat tanggal 27 Desember 1949, Mahasiswa yang berniat untuk melanjutkan kuliahnya bermunculan di Yogyakarta. Sejak tahun 1950 dilaksanakanlah tugas-tugas konsolidasi internal organisasi. Didasari bahwa konsolidasi adalah masalah besar sepanjang masa. Bulan Juli 1951 PB HMI dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta. Ketiga, fase Tantangan ( 1946 – 1965 ). Dendam sejarah PKI kepada HMI merupakan sebuah  tantangan tersendiri bagi HMI. Serelah agitasi-agitasinya berhasil membubarkan Masyumi dan GPII, PKI dan simpatisannya dalam segala aksi-aksinya, Mulaidari hasutan fitnah, propaganda hingga aksi-aksi rill berupa penculikan, dsb.
Keempat, fase kebangkitan HMI ( 1966-19680). HMI sebagai sumber insani bangsa  turut menumbangkan Orde Lama yang sarat dengan totalitarisme. Usaha-usaha itu tampak antara lain HMI melalui Wakil Ketua PB Mar’ie Muhammad memprakasai kesatuan Aksi Mhasiswa Indonesia (KAMI) 25 Oktober 1965 yang bertugas antara lain : 1) Mengamankan Pancasila. 2 )Memperkuat bantuan kepada ABRI salam penumpasan Gestapu/ PKI sampai ke akr-akarnya. Puncak aksi KAMI tejadi pada tanggal 10 Januari 1966 yang mengumandangkan tuntutan rakyat dalam bentuk TRITURA (Tri Tuntutan Rakyat)
Kelima, fase Pembangunan (1968-1970). Setelah tumbangnya Orde lama, HMI pun turut pula memberikan sumbangsih serta partisipasinya dalam era awal pembanguanan, baik melalui anggota maupun yang lelah menjadi Alumni HMI.
Keenam, fase pergolakan dan Pembaharuan Pemikiran ( 1970 – 1998). Disebutkan bahwa fase pergolakan pemikiran ini muncul pada tahun 1970, tetapi gejala-gejalanya telah nampak pada tahun 1968. Namun klimaksnya memang terjadi pada tahun 1970 dimana secara relatif masalah – masalah intern organisasi yang rutin telah terselesaikan. Sementara di sisi lain persoalan ekstren muncul menghadang dengan segudang problema. Pada masa itu, Nercholis Madjid menyampaikan ide pemabaharuan didalam pemikiran islam dan masalah intregitas ummat.
Ketujuh, fase Reformasi (1998-1999). Secara historis sejak tahun 1995 HMI mulai melaksanakan gerakan reformasi dengan menyampaikan pandangan, gagasan dan kritik terhadap pemerintahan. Gerakan koreksi pemerintahan pertama disampaikan pada jaman kongres XX HMI tanggal 21 Januari 1995. Kondisi rezim orde baru yang otoriter diperbubuk oleh badai krisis moneter yang melanda Indonesia, membuat HMI harus kembali turun kejalan bersama elemen-elemen Mahasiswa di kampus-kampus.
Setelah 63 tahun berdiri, HMI telah tersebar di berbagai perguruan tinggi di daerah-daerah dipenjuru nusantara. Sebagai organisasi tertua yang masih hidup sampai saat ini, HMI banyak makan asam garam kehidupan kebangsaan. Berbagai lintsan sejarah dan Orde Baru Pemerintahan telah dilewatinya. Kini, HMI telah beralih kemasa kita. Generasi sepreti andalah yang akan menenetukan ke mana arah langkah HMI selanjutnya. Banyak misi Mulia HMI yang belum tuntas di realisasikan. Oleh karena, kami tunggu sumbangsih anda. Jayalah HMI, jayalah pemuda, jayalah Indonesia !!!